SMPN 8 Kota Surakarta Apel Pagi lanjut Halal bihalal 1446 H

Apr 9, 2025Blog, Pendidikan

SMPN 8 Kota Surakarta Apel Pagi lanjut Halal bihalal 1446 H

SMPN 8 Kota Surakarta Apel Pagi lanjut Halal bihalal 1446 H – SMP Negeri 8 Kota Surakarta dibawah pimpinan Triad Suparman, M.Pd. Hari pertama masuk sekolah (Rabu/9/April/25) setelah libur lebaran Idul Fitri 1446H / 2025M diawali dengan acara apel pagi. Acara berikutnya adalah dilanjutkan halal bihalal yang diikuti oleh semua warga SMPN 8 Kota Surakarta yakni  Kepala Sekolah, bapak / ibu guru, karyawan dan murid.

Acara ini berjalan dengan hikmat dan penuh makna, terlihat semua warga sekolah dengan begitu antusias mengikutinya. Kegiatan dilakukan di halaman sekolah SMPN 8 Kota Surakarta, mulai pukul 07.20 WIB hingga selesai.

Sebelum kegiatan, para murid mebersihkan ruang kelas masing – masing dengan didampingi oleh wali kelas masing – masing. Selanjutnya adalah acara kegiatan halal bi halal dan kegiatan belajar mengajar. Namun KBM perdana ini hanya berlangsung hingga pukul 12.30 WIB, para murid pulang. Sedangkan untuk guru dan tenaga pendidik mengikuti rapat dinas yang dipimpin oleh kepala SMPN 8 Kota Surakarta Triad Suparman, M.Pd. , mengingat mereka tetap pulang sesuai jadwal biasanya yakni pukul 16.00 WIB.

Perlu diketahui Halal bihalal adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri. Pada saat halal bihalal, kita saling memaafkan dan bermaaf-maafan dengan keluarga, teman, dan tetangga. Semoga semangat halal bihalal membawa kebahagiaan dan kedamaian bagi kita semua!

Adapun asal – usul Halal bihalal ada beberapa versi sebagai berikut. 1.) Tradisi halal bihalal memiliki beberapa versi mengenai asal-usulnya. Salah satunya berasal dari penjual martabak India yang berada di Taman Sriwedari, Solo, sekitar tahun 1935-1936. Penjual martabak tersebut dibantu oleh pekerjanya yang merupakan orang Indonesia, dan mereka mempromosikan makanan baru dengan kata-kata “Martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal”.

2.) Versi lain menyebutkan bahwa KH Abdul Wahab Hasbullah, ulama pendiri Nahdatul Ulama, memperkenalkan tradisi halal bihalal kepada Bung Karno pada tahun 1948. Tradisi ini menjadi ajang silaturahmi para pemimpin politik yang kala itu masih berkonflik.

Dalam tradisi halal bihalal, orang saling bersalaman dan bermaafan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan. Meskipun terdengar seperti bahasa Arab, namun halal bihalal tidak memiliki makna harfiah yang spesifik 32. Tradisi ini menjadi bagian khas Indonesia dan merupakan momen yang penuh makna untuk memaafkan dan mempererat hubungan antar sesama.

Share Post

Kategori

Berita Terbaru

Panduan Penerapan Gerakan 7 KAIH untuk Guru dan Satuan Pendidikan

Panduan Penerapan Gerakan 7 KAIH untuk Guru dan Satuan Pendidikan

SMPN 8 Kota Surakarta-Panduan Penerapan Gerakan 7 KAIH(kebiasaan anak Indonesia hebat) untuk Guru dan Satuan Pendidikan pada SMP(Sekolah Menengah Pertama)-Pemerintah Republik Indonesia mempunyai visi mewujudkan Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas pada tahun...

Ini Gambaran Pelaksanaan SPMB 2025/2026

Ini Gambaran Pelaksanaan SPMB 2025/2026

Ini Gambaran Pelaksanaan SPMB 2025/2026. SMPN 8 Kota Surakarta-Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 yang objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan, dan tanpa diskriminasi, berikut yang perlu diperhatikan:...