SMPN 8 Kota Surakarta – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) SMPN 8 Surakarta kembali menggelar serangkaian kegiatan pendidikan yang dilakukan di sekolah. Hardiknas tahun ini dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan menggunakan seragam pakian adat daerah untuk Guru dan untuk siswa, mengikuti upacara di halaman sekolah. Jum’at (2 Mei 2025).
Terlepas dari peringatan dan tema Hari Pendidikan Nasional tahun ini, latar belakang diperingatinya Hari Pendidikan Nasional adalah Hari Pendidikan Nasional atau disingkat Hardiknas yaitu hari yang ditetapkan pemerintah untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara, tokoh penting bagi kemajuan pendidikan Indonesia sejak masa penjajahan.
Pemerintah sudah menetapkan Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Tanggal 2 Mei sendiri bersamaan dengan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara. Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 67 Th. 1961 tentang Hari – hari Nasional yang bukan hari libur. Pemerintah menetapkan peringatan Hari Pendidikan Nasional setiap 2 Mei, meski bukan hari libur.
Pria yang lahir dengan nama Raden Mas (RM) Soewardi Suryaningrat itu menjadi sosok penting bagi kemajuan pendidikan Indonesia. Sebab dirinya berani mengkritik pemerintah Hindia Belanda karena hanya memberi akses pendidikan bagi keturunan Belanda dan kaum priyayi saja.
Padahal, sejatinya, akses pendidikan merupakan hak semua orang. Lebih dari itu, melalui pendidikan pula, Indonesia bisa menjadi bangsa yang cerdas, mandiri, dan bebas dari penjajahan. Sayangnya, kritiknya itu membuat Ki Hajar Dewantara jadi diasingkan ke Belanda bersama Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo.
Sepulangnya dari Belanda, Ki Hajar Dewantara mendirikan ‘’Tiga Serangkai” bersama kedua temannya itu. Lalu, mendirikan lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Ki Hajar Dewantara kemudian membentuk tiga semboyan yang diterapkan dalam sistem pendidikan Indonesia sebagai berikut.
“Ing Ngarso Sung Tulodo” yang berarti di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik. “Ing Madyo Mangun Karso” yang berarti di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide. “Tut Wuri Handayani” yang berarti di belakang, guru harus bisa memberikan dorongan atau arahan.
Seiring peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2025, oleh Kemdikdasmen bulan Mei tahun 2025 dengan tema peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025 adalah “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua”.
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) para siswa duta literasi menunjukkan aksinya dengan menampilkan teater pendek, bernyanyi dan berpuisi. Aksi yang dibawakan oleh para siswa duta literasi tidak lain adalah program yang digaungkan oleh Kemdikdasmen, yaitu 7 kebiasaan anak hebat Indonesia hebat.
Menurut Sri Supadmi, S.Pd Guru Bahasa Indonesia, Wali kelas 9A peserta didik antusias dalamlomba karya majalah dinding sebagai bagian dari literasi. Bahkan di kelas 8E wali kelas Latifah Nugrahani, S.Pd. Guru IPS, menyampaikan bahwa kelasnya semua melakukan kegiatan literasi tersebut.
Acara berakhir pada pukul 11.00 WIB, dilanjutkan dengan membuang sampah lalu pulang. Selamat hari pendidikan nasional Tahun 2024 mari “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua”.
