Dikutip dari laman kemensos.go.id pada Jumat(08/11/24) tentang Logo dan Pedoman Hari Pahlawan(harwan) Tahun 2024 Memperingati Hari Pahlawan(harwan) setiap tahun yang jatuh tanggal 10 November setiap tahunnya. Hal ini adalah untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia, puncaknya adalah pada peristiwa heroik di Surabaya pada tahun 1945 banyak korban yang berjatuhan.
Hari Pahlawan(harwan) tidak hanya sekedar diingat setiap tanggal 10 November namun lebih dari itu, bagaimana kita menanamkan nilai – nilai kepahlawanan kepada generasi sekarang untuk mengisi kemerdekaan. Maksudnya setiap insan masyarakat Indonesia seharusnya memiliki semangat kepahlawanan dan tergerak hatinya untuk membangun negeri sesuai dengan potensi dan profesi masing – masing yang perlu terus dipertahankan oleh kita semua untuk mengenang para pahlawan. Hal ini sebagaimana tema Hari Pahlawan Tahun 2024 “Teladani Pahlawanmu Cintai Negerimu “.
Berikut logo hari pahlawan tahun 2024:
Pengertian hari pahlawan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan Pahlawan sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani. Apabila kita merujuk kata pahlawan dalam KBBI, maka menjadi pahlawan adalah hal yang memungkinkan bagi seseorang, bahkan siapa pun yang berjuang dalam membela kebenaran bisa menempati posisi sebagai pahlawan.
Dalam konteks kenegaraan dan kebangsaan, seseorang dijuluki pahlawan karena jasa – jasanya dalam memperjuangkan Negara dan bangsa ini untuk memperoleh kemerdekannya. Seorang pahlawan berjuang karena mencintai negeri dan tumpah darahnya.
Momentum peristiwa 10 Nopember 1945 yang setiap tahunnya kita peringati sebagai Hari Pahlawan sebagai ingatan bersama bangsa, Pahlawan dapat kita jadikan sebagai teladan disemua tingkatan dan aktivitas masyarakat, sehingga menimbulkan kecintaan akan negeri Indonesia ini . Dalam konteks pembangunan bangsa dan negara dalam era ini adalah semangat berkarya untuk merealisasikan Asta Cita yang menjadi visi misi presiden. Semangat itu ada dalam setiap upaya menjaga dan memajukan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.
Semangat untuk membangun bangsa dan negara dilakukan pemerintah dan masyarakat melalui usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global, yang dijabarkan pada semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik pada tingkatan nasional dan komunitas.
Dengan mengobarkan semangat pahlawan untuk membangun bangsa dan negara akan mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman.
Adapun Materi dan Pedoman hari pahlawan tahun 2024 ini dapat diunduh pada laman kemensos.go.id.
Mengapa tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan ?
Pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945.
Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang orang Indonesia tidak mentaati
perintah Inggris. Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan. Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.
Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit. Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur.
Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu serta semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan. Selanjutnya tanggal 10 NOVEMBER diperingati setiap tahunnya sebagai HARI PAHLAWAN sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang. Beberapa Pahlawan Nasional yang juga memiliki andil dalam Pertempuran 10November 1945 di Surabaya, diantaranya adalah KH. Hasyim Asj’ari, Gubernur Surjo, Bung Tomo dan Moestopo.