SMPN 8 Surakarta-Dirjen GTK: PPG adalah Program Prioritas Kemendikbudristek-Sebagai wujud kesiapan LPTK dalam pelaksanaan PPG Prajab maupun PPG DalJab di tahun 2023, Direktorat Pendidikan Profesi Guru (PPG), Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) bersama para Rektor LPTK Penyelenggara PPG melakukan Penandatangan Dokumen Kerja Sama PPG Prajabatan dan PPG Dalam Jabatan dengan Perguruan Tinggi Penyelenggara PPG.
Dikutip dari laman resmi ppg.kemdikbud.go.id dalam kegiatan ini, turut hadir Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, serta Teknologi, Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Balai Guru Penggerak Provinsi Bali, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Bali, serta Koordinator PPG LPTK Penyelenggara PPG (Bali, 13/7/2023).
Agenda kegiatan ini diawali dengan laporan kegiatan oleh Temu Ismail selaku Direktur Pendidikan Profesi Guru (Direktorat PPG) yang menyampaikan bahwa penyelenggaraan program PPG di LPTK memerlukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait penyelenggaraan dan pengelolaan program PPG.
Sementara itu, Rektor PGRI Mahadewa Bali, Prof. I Made Suarta, M.Hum., selaku perwakilan tuan rumah, menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direktorat PPG atas program PPG Prajabatan ini yang telah menjadi tawaran luar biasa bagi generasi muda untuk menjadi guru, dan sangat membantu dalam peningkatan kualitas guru, utamanya di Provinsi Bali.
Selanjutnya, Prof. Nunuk Suryani, selaku Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), menyampaikan bahwa PPG adalah program prioritas Kemendikbudristek sebagai bagian dari program Merdeka Belajar yang fokus pada transformasi Pendidikan Guru.
“Pada pertemuan ini, kami mengajak LPTK bersama-sama melakukan penyamaan persepsi dengan satu tekad yaitu menghasilkan lulusan calon guru yang berkualitas dengan proses pembelajaran yang kaya akan praktik pedagogical content knowledge dan berpusat pada siswa,” tutur Dirjen GTK.
Lebih lanjut Dirjen GTK mengatakan bahwa perlu adanya kolaborasi dari semua pemangku kepentingan dan program kerja sama yang bersifat dukungan akademik dan nonakademik, sehingga dibutuhkan wadah yang tepat untuk mendukung terobosan inovasi transformasi PPG ini.
Selain itu, dalam agenda kegiatan ini juga disampaikan bahwa Konsorsium Pendidikan Guru Indonesia dan Australia saat ini tengah dirintis untuk membuka jalan dan peluang bagi LPTK untuk berkolaborasi secara lebih intensif dengan Perguruan Tinggi terbaik kelas dunia yang ada di Australia. Konsorsium ini mencakup program prioritas nasional yang menyasar dosen PPG sebagai penerima manfaat utama.
Program pendukung lainnya terkait PPG, seperti studi evaluasi dampak lulusan PPG (tracer study) dan advokasi penugasan lulusan PPG kepada Pemerintah Daerah, saat ini pun telah dan terus dikembangkan. Ini merupakan bukti keseriusan Kemendikbudristek melalui Ditjen GTK kepada Program PPG.
“Pengembangan kapasitas SDM PPG adalah kunci utama suksesnya transformasi PPG dan ini termasuk mengembangkan kapasitas Tim Teknologi Informasi, Tim Learning Management System (LMS), dan khususnya Tim PPG,” terang Prof. Nunuk Suryani.
Kegiatan ini diakhiri dengan paparan kebijakan program prioritas di Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan penandatangan dokumen kerja sama PPG Prajabatan dan PPG Dalam Jabatan oleh Direktur Pendidikan Profesi Guru dan Rektor LPTK Penyelenggara PPG.