SMPN 8 Surakarta Gelar Workshop Kurikulum Merdeka #2
Oleh : Sri Suprapti, Sie Publikasi SMPN 8 Surakarta.
Satu hari sudah workshop kurikulum merdeka selesai dilaksanakan. Kini menginjak hari yang kedua. Pada hari kedua (28 Juni 2022) workshop kurikulum merdeka ini agendanya adalah membahas materi tentang “Pengembangan Karakter Profile Pelajar Pancasila dan Ajaran ki Hajar Dewantara”. Adapaun pematerinya adalah Akhmad Arif Musadad, M.Pd.
setelah isoma dilanjutkan materi yang kedua yaitu “Karakter Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan/ Kurikulum Merdeka di SMP”. di materi yang kedua ini akan disampaikan oleh Dr. Sarwanto,S.Pd.,M.Pd.
Acara workshop Bertempat di Ruang Aula SMPN 8 Surakarta Kepala Sekolah Triad Suparman, M.Pd. bersama Guru SMPN 8 Surakarta mengikuti program Workshop Kurikulum Merdeka bekerjasama dengan Lembaga Penyelenggaraan Diklat FKIP UNS. Peserta program Workshop ini adalah semua Bapak Ibu Guru dan Kepala SMP Negeri 8 Surakarta. Workshop Kurikulum Merdeka ini rencana akan dilaksanakan selama 4 ( empat ) hari, dimulai pada hari Senin – Kamis, tanggal 27 – 30 Juni 2022, pukul 07.30 – 16.00 WIB.
Workshop di sini menekankan pada mengenal Kurikulum Merdeka dalam mengadakan kegiatan pembelajaran di tahun pelajaran ke depan. Workshop Kurikulum Merdeka kerjasama dengan SMPN 8 Surakarta dengan Lembaga Penyelenggaraan Diklat fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidkan Universitas Sebelas Maret dengan alokasi waktu selama 32 jam.
Kegiatan selanjutnya merupakan Materi Kebijakan Pendidikan yang disampaikan oleh Kepala Seksi Manajemen dan Peningkatan Mutu SMP Bidang Dikda SMP Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Abi Satoto, S.Pd.. Menyampaikan Kebijakan Pemulihan Pembelajaran, Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan harus memperhatikan ketercapaian kompetensi Peserta Didik pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus.
Masa pandemi Covid-19 merupakan salah satu kondisi khusus yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran ( learning loss ) yang berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi Peserta Didik. Untuk mengatasi ketertinggalan pembelajaran ( learning loss ) diperlukan kebijakan pemulihan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu terkait dengan implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan.
Implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran Peserta Didik dan harus memperhatikan ketercapaian kompetensi peserta didik di satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran.
Acara terakhir di hari pertama yaitu menyampaikan materi Kompetensi Guru Profesional dan PKB yang disampaikan oleh Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. Guru harus menjadi teladan dan contoh berbahasa yang menyenangkan dan menyejukkan Peserta Didk. Jadilah Guru yang dirindukan oleh Peserta Didik.
Selanjutnya untuk hari kedua, Selasa, tanggal 28 Juni 2022 yang dimulai pukul 09.00 – 16.00 WIB. Materi yang disampaikan yaitu Pengembangan Karakter Profil Pelajar Pancasila dan Ajaran Ki Hajar Dewantara, oleh Akhmad Arif Musadad, M.Pd. Materi yang kedua yaitu Karakteristik Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan / Kurikulum Merdeka di SMP, oleh Dr. Sarwanto, S,Pd.,M.Pd.
Workshop hari ketiga, Rabu tanggal 29 Juni 2022 pukul 09.00 – 16.00 WIB, dengan kegiatan Pengembangan Modul Ajar dan Modul Proyek dalam Kurikulum Merdeka, oleh Dr. Mohammad Masykuri, M.Si.,. Dilanjutkan dengan materi Asesmen Diagnostik, Asesmen Formatif, dan Asesmen Sumatif dalam Kurikulum Merdeka yang disampaikan oleh Dr. Sri Yamtinah,M.Pd.
Kemudian untuk hari terakhir, Kamis tanggal 30 Juni 2022 kegiatan yang dilakukan adalah tugas mandiri, yang disampaikan oleh Tim Kurikulum.
Kurikulum Merdeka ini menjadi angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia apalagi dalam rangka memperbaiki krisis pendidikan di Indonesia. Pembelajaran melalui kegiatan projek ( project based learning ) memberikan kesempatan lebih luas kepada Peserta Didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila yang relevan dengan kehidupan sehari- hari Peserta Didiknya.
Kepala SMPN 8 Surakarta Triad Suparman, M.Pd. mengatakan bahwa tujuan mengikuti program workshop Kurikulum Merdeka ini adalah agar bisa menambah ilmu yang disampaikan secara langsung oleh Mas Menteri.
Guru mengajar agar supaya di saat ini Peserta Didk menjadi lebih pandai dari sebelumnya. Guru melayani Peserta Didk agar menjadi anak yang berkarakter. Dengan melakukan program ini pelayanan mutu menjadi meningkat.
Kesimpulan yang disampaikan dalam program Workshop Kurikulum Merdeka ini antara lain : bahwa keunggulan kurikulum merdeka, yaitu : 1) Lebih sederhana dan mendalam yaitu Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan 2 ) Lebih merdeka maksudnya Merdeka bagi Peserta didik memiliki arti yaitu Tidak ada program peminatan di SMA, Peserta Didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Merdeka bagi Guru yaitu Guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan Peserta Didik. Dan merdeka untuk Sekolah maksudnya yaitu sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan Peserta Didik. 3) Lebih relevan dan Interaktif. Mari Kita Merdeka Belajar!
Workshop hari kedua dijadwalkan selesai hingga pukul 16.00 WIB.