Penerapan model pembelajaran kontekstual di SMP Negeri 8 Surakarta
Situasi pandemi di Indonesia mulai mereda, berbeda dengan kondisi di awal tahun 2020 lalu dimana Covid-19 mulai masuk dan menyebar ke seluruh wilayah yang ada di Indonesia yang menyebabkan terjadinya masa pandemi. Dilansir dari halaman web https://covid19.go.id/ per hari ini data sebaran Covid-19 di Indonesia yaitu Positif 4.253.598, Sembuh 4.101.889, Meninggal 143.744. Jumlah ini bisa dikatakan sangat mengalami penurunan dibanding dengan pada waktu Indonesia sedang dalam kondisi darurat Covid-19.
Dalam kondisi ini , pemerintah melalui Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan untuk setiap sekolah yang sudah memenuhi syarat , boleh menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan protokol kesehatan yang ketat. Salah satu contohnya adalah SMP Negeri 8 Surakarta, sekolah ini sudah diperbolehkan menggelar PTM dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. PTM dilaksanakan kembali mulai tanggal 22 November 2021.
Sebagai salah satu mahasiswa PLP (Pengenalan Lingkungan Persekolahan) di SMP Negeri 8 Surakarta saya berkesempatan mengajar di kelas 8 di SMP Negeri 8 Surakarta. Model pembelajaran yang saya pilih adalah model pembelajaran kontekstual, dimana model pembelajaran tersebut dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari. Melalui model pembelajaran tersebut siswa akan menjadi lebih mudah memahami pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Bahkan model pembelajaran kontekstual ini juga sudah diterapkan oleh sebagian besar guru di SMP Negeri 8 Surakarta demi tercapainya tujuan pembelajaran.