Sebanyak 254 peserta didik SMP Negeri 8 Surakarta telah mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri dari hari Senin-Kamis, 22-25 April 2019 dengan aman dan terkendali. Mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia dan Matematika untuk hari pertama dan hari ke-dua secara berturut turut. Sedang pada hari ke-tiga dan hari terakhir diujikannya mata pelajaran Bahasa Inggris dan IPA.
Berbeda dengan pelaksanaan UNBK tahun lalu, pelaksanaan UNBK tahun ini hanya dilaksanakan dalam dua (2) sesi yang terbagi dalam empat (4) server sementara tahun dilaksanakan dalam 3 (tiga) sesi. Sesi pertama berlangsung dari pukul 07.30 WIB-09.30 WIB, sesi kedua pukul 10.30 WIB-12.30 WIB.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, di beberapa sekolah ada yang melaksanakan UNBK sampai malam hari baru selesai karena ada kesalahan teknis. Kejadian itu pasti ber-dampak besar pada kejiwaan peserta UNBK. Untuk itu, Kepala Sekolah, Triad Suparman, MPd, menyatakan bahwa kebijakan pelaksanaan dua (sesi) ini memang sedikit dipak-sanakan tetapi demi kepentingan peserta UNBK itu sendiri, yakni memberikan rasa aman dan nyaman secara psikologis pada siswa dalam mengerjakan UNBK dan hasilnya nanti.
Sementara itu, Ketua Pelaksana sekaligus Waka Kurikulum, Dra, Inawati menjelaskan bahwa untuk mencukupi kebutuhan peserta sebanyak 254 siswa yang terbagi menjadi sua (2) sesi, pihak sekolah harus menyediakan 135 unit komputer termasuk 2 cadangan untuk masing-masing server yang ada. Sedangkan pihak sekolah hanya memiliki sebanyak 120 unit komputer. “Untuk menutupi kekurangan tersebut, kami terpaksa meminjam laptop dari bapak ibu guru dan siswa” jelasnya.
Ketika dikonfirmasikan kepada Triad Suparman, M.Pd., selaku Kepala sekolah, beliau membenarkan informasi tersebut. Ketika ditanya alasan langkah tersebut diambil, beliau menjelaskan bahwa pihak sekolah tidk ingin membebani lagi secara finansiil kepada peserta didiknya. “Terus terang kami kekuarangan sebanyak 20 unit komputer, Biar tidak memberatkan siswa kami lebih baik pinjam” terang Triad.
Menjelang pelaksanaan UNBK, Koordinator Sarana dan Prasarana kegiatan Ngateman, SPd., telah melakukan persiapan secara maksimal untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, termasuk berkoor-dinasi dengan pihak PLN untuk memastikan listrik tidak padam dan Telkom untuk koneksi internetnya. Walaupun demikian, pihaknya juga telah menyediakan genset untuk persiapan menjaga listik tetap ada dan modem untuk berjaga kalau koneksi internet dari Telkom mengalami ganguan. “Kita harus sedia payung sebelum hujan” celetuknya.
Pada hari pertama, pelaksanaaan UNBK berjalan lancar tanpa ada permasalahan yang berarti baik dari segi teknis maupun dengan peserta ujian UNBK. Namun pada pelaksanaan hari kedua, diketemu-kannya sedikit kendala karena genzet yang sejak hari pertama difungsikan mengalami overheating saat bersamaan dengan waktu pelaksanaan UNBK sesi pertama akan dimulai. Masalah ini segera teratasi karena kesiapan teknisi listrik, Purwanto, dalam me-rancang jaringan listrik sedemikian praktis sehingga dalam hitungan detik aliran listrik PLN sudah bisa difungsikan kembali. Pelaksanaan UNBK hari ke-duapun akhirnya harus molor sekitar lima menit dari waktu yang sudah terjadwalkan.
Pada palaksanaan hari ketiga, terjadi sedikit kendala ketika jaringan internet mengalami ganguan saat proktor akan mengupload hasil kerja peserta UNBK. Kendala inipun segera teratasi dengan memanfaatkan modem yang sudah disiapkan oleh panitia. Dan pada hari terakhir, seluruh panitia bisa bernafas lega karena semua berjalan lancar dan aman.