Teknik Edfat : Jadikan Fotografi Smartphone Kita Serasa Dslr

Mengabadikan peristiwa penting adalah wajib dilakukan saat kita bepergian ke suatu tempat. Smartphone yang senan-tiasa berada dalam genggaman adalah perangkat andalan untuk keper-luan yang satu ini. Saat ini, fitur kamera di smartphone sudah memiiki kualitas tangkapan gam-bar yang tak kalah dibandingkan kamera digital stand alone. Keuntungan lain memotret de-ngan smartphone adalah hasil jepretan kita langsung bisa kita edit dan unggah ke media sosial karena langsung terhubung ke internet.

Memotret adalah proses krea-tifitas yang tidak hanya sekedar membidik obyek yang akan kita rekam dan kemudian menekan tombol shutter pada kamera. Dalam menciptakan sebuah karya foto kita harus mempunyai  konsep yang matang agar tidak mengalami kesulitan dilapangan dan yang tidak kalah pentingnya adalah memahami tentang kom-posisi, ketajaman dan pencaha-yaan.

Untuk mendapat hasil jepret-an lebih memuaskan alias ciamik, berikut beberapa tips yang bisa kita lakukan saat memotret de-ngan smartphone.

A. Sebelum memotret

1. Pahami smartphone kita

Fotografer handal mampu menghasilkan foto berkualitas yahud dengan menggunakan kamera  smartphone  seadanya. Namun, seperti fotografer amatir akan menghasilkan foto yang buruk dengan kamera smartpho-ne kelas atas.

Seperti disebutkan di atas, pengalaman dan proses belajar memegang peranan penting un-tuk menghasilkan foto yang ber-kualitas.

2. Pahami obyek dan subjek

Obyek adalah adegan dalam skala besar. Misalnya, Kita memotret sebuah desa yang kemudian di dalamnya terdapat gunung, sawah, rumah, dan petani maka objek foto kita adalah pedesaan. Sedangkan subjeknya adalah skala kecil yaitu apa yang terdapat di dalam objek. Ada satu lagi yang penting untuk kita ketahui ialah sujek utama, subjek yang paling menonjol di antara subjek lainnya dan atau juga sebagai detail atau bagian spesifik dari adegan.

Melakukan survei sebelum pemotretan bertujuan untuk melihat kondisi agar nantinya bisa didapatkan gambar yang natural. Namun kondisi alam bisa berubah kapan saja, dan apa yang diperkirakan bisa meleset.

 Untuk itu, saat melakukan pemotretan cobalah mengeks-plorasi sebanyak mungkin saat berada di lokasi. Seperti mela-kukan pengambilan gambar dengan beberapa efek pencaha-yaan dan dari banyak sudut pandang, jauh maupun dekat. Terkadang Kita tidak pernah tahu posisi mana yang meng-hasilkan gambar terbaik. Dengan banyak melakukan eksplorasi, Kita bisa memilih hasil yang terbaik sesuai yang diinginkan.

3. Pastikan lensa kamera bersih

Persoalan yang satu ini mungkin terdengar sepele, namun sebenarnya krusial karena sangat mempengaruhi hasil foto. Lensa yang terno-da bisa membuat foto ter-lihat buram, atau seolah ber-kabut.

B. Jangan lakukan hal-hal ini

1. Zooming

Digital zoom smartphone diran-cang untuk memperbesar objek yang akan kita foto. Namun, daripada menggunakan fitur ter-sebut,  mending kita sedikit men-dekati objek foto agar hasilnya tajam dan tidak blur. Pasalnya, fitur ini berbeda dengan Optical Zoom kamera DSLR yang mengge-rakan optik lensa. Digital Zoom di smartphone hanya berfungsi se-perti kita melakukan pemotongan atau cropping difoto saja. Maka-nya, blur kalo makin dizoom.

1. Flashing

Masalah klasik yang kita temui saat memotret dengan menggu-nakan smartphone, gambar ter-kadang menjadi buram akibat pencahayaan yang minim. Kame-ra di smartphone  umumnya ti-dak bisa merekam obyek dengan sempurna jika obyek tidak men-dapatkan pencahayaan yang baik.

Kamera di smartphone juga dilengkapi dengan lampu kilat (flash) untuk menambah penca-hayaan di obyek. Namun berbeda dengan flash kamera digital yang relatif berkemampuan lebih baik, ukuran yang kecil serta kekuatan pencahayaan yang kecil mem-buat kemampuan  flash di kame-ra smartphone terbatas.

C. Gunakan EDFAT untuk Hasil Jepretan Hp Kita Serasa DSLR

Dalam peliputan foto jurnalis-tik, kita punya pegangan seder-hana dalam teknik memotret yang berpengaruh besar kepada hasil foto liputan kita. Teknik pendekatan itu kita kenal dengan sebutan EDFAT, singkatan  dari  Entire, Detai, Frame, Angle, dan Time.

Akronim ini adalah pendeka-tan pemotretan yang digunakan oleh jurnalis untuk mengkomuni-kasikan cerita visual yang lebih baik dari gambar mereka. Bagi pelancong, pendekatan EDFAT ini berguna untuk fotografi di dalam perjalanan, dan cara yang bagus untuk mendokumentasikan perja-lanan dengan cerita yang leng-kap.

1. Entire (Keseluruhan)

Entire berarti pengambilan gambar subjek secara keseluru-han. Selama bepergian, kita mungkin perlu menangkap subjek dan lingkungannya sepe-nuhnya dalam satu gambar. Keseluruhan adalah cara yang baik untuk membingkai subjek di suatu tempat, upacara budaya, festival, atau kelompok orang.

Biasanya, keseluru-han gambar diambil dengan tembakan lebar yang akan memberikan tampilan awal tentang apa saja yang terjadi dengan pengaturan tertentu,  yaitu cara yang jelas untuk men-ceritakan sesuatu pe-ristiwa melalui foto. Jadi, pengambilan gambar secara kese-luruhan seperti sebuah pendahulu-an, sebelum kita masuk lebih dalam.

2. Detail (Perincian)

Jika pengambilan gambar se-cara keseluruhan adalah tentang mundur selangkah untuk membe-rikan pandangan yang lebih lu-as,  Detail  mengajarkan kita un-tuk melangkah lebih dekat untuk menangkap subjek secara spesi-fik. Saat kita bepergian, terka-dang kita menikmati begitu banyak pemandangan sehingga kita melupakan rincian yang me-nakjubkan dari subjek tersebut.

3. Frame (Bingkai foto)

Bingkai foto merupakan teknik komposisi yang bisa diterjemah-kan dengan meletakkan titik objek yang akan dipotret. Untuk membuat bingkai foto, kita harus memperhatikan sekitar kita dan fokus dengan hal yang menarik pada objek foto. 

Dengan bingkai foto, kita dapat memperkirakan antara adegan dan subjek. Selain itu kerangka foto sa-ngatlah memung-kinkan kita dapat melihat arti pen-tingnya sebuah gambar dan mem-perbaiki teknik komposisi kita. 

4. Angle (Sudut pengambilan gambar)

Sebagai fotografer perjalanan, kita harus tetap bergerak untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih baik dari setiap subjek. Cobalah untuk memotret dari su-dut yang lebih rendah, lebih tinggi, berbagai macam sisi atau sudut yang lain untuk membe-rikan hasil yang berbeda pada hasil pemotretan kita. 

Sudut pandang dari mata burung akan membuat area yang dipotret lebih lebar dengan sudut pengambilan gambar yang rendah untuk membuat kesan megah ke subjek foto. Selalu ingat, kita membutuhkan sudut pengam-bilan gambar yang tepat untuk memisahkan subjek dari latar belakang agar hasil lebih jelas. 

5. Time (Waktu)

Waktu berarti momen yang tepat dari sebuah adegan dan momen sempurna yang berlaku di waktu tertentu. Kadang kita membutuhkan waktu untuk memotret dalam waktu cepat sebelum kita kehilangan momen terbaik tapi di lain waktu kita juga harus sabar dan menunggu kesempatan terbaik yang datang pada kita. Seringkali, momen terba-ik hanya datang sekali dan kita butuh fokus pada adegan untuk mengantisipasi datangnya momen itu.

Gimana guys, tertarik nggak untuk mencobanya? Selamat mencoba dan mencoba untuk menjadi sang profesional!!

Share Post

Tentang

SMP Negeri 8 Surakarta merupakan salah satu SMP Negeri yang ada di Surakarta, yang beralamat di Jalan HOS Cokroaminoto No. 51, Jebres, Kota Surakarta.

Calendar

August 2019
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031