MEWUJUDKAN WARGA SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

“Lingkungan sekolah merupakan suatu sarana belajar yang penting dan perlu ada dalam sebuah sekolah. Kelengkapan sarana dan prasarana dalam belajar akan menjadi jauh lebih bermanfaat jika didukung kondisi lingkungan alam sekolah yang bersih, sehat, rapi dan indah.   Suasana yang kondusif bagi proses belajar mengajar yang efektif dan optimal akan tercipta dengan sendirinya.”

Proses belajar mengajar sebaiknya dilakukan dengan pendekatan lingkungan alam sekitar. Peserta didik harus belajar langsung dari pengalaman sendiri, tidak hanya dari penjelasan buku yang mereka baja saja. Disini lingkungan sangat berperan penting dalam proses pembelajaran. Dalyono dalam bukunya Psikologi Pendidikan (2010:131) mengatakan bahwa lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. 

Hal senada juga diungkapkan bapak Ngateman, SPd., Kabag Humas SMP Negeri 8 Surakarta dan selaku  guru paling senior di sekolah, bahwa  lingkungan sekolah sangatlah  berpengaruh terhadap hasil proses belajar mengajar disekolah karena lingkungan merupakan sumber belajar yang utama bagi siswa.

Selantjutnya beliau menjelaskan bahwa dukungan lingkungan yang bersih dan nyaman membuat siswa menjadi lebih nyaman dan tidak gampang bosan dalam belajar. “Kenyamanan belajar menjadi prioritas utama guru dalam membuat siswanya lebih berprestasi. Oleh karena itu,  lingkungan hidup itu sangat penting sekali” tandasnya.

Semua proses belajar mengajar perlu lingkungan sekitar sebagai wujud kecintaan siswa dan pengalaman yang lebih luas terhadap lingkungan. Lingkungan yang ada saat ini juga perlu dikembangkan dengan baik. Oleh karena itu, keaktifan siswa dan sikap peduli lingkungan diperlukan untuk mewujudkan lingkungan yang indah dan tentunya berguna bagi semua warga sekolah.

Bagaimana pengelolaan lingkungan sekolah di SMP Negeri 8 Surakarta?

Untuk megetahui sejauh mana dan bagaimana pengembangan pengelolaan sekolah kita, berikut hasil wawancara dengan orang nomer satu di sekolah ini, yaitu bapak Triad Suparman, M.Pd.

Dalam kapasitasnya sebagai kepala SMP Negeri 8 Surakarta, bahwa beliau menjelaskan  bahwa pengelolaan lingkungan sekolah diarahkan pada pengembangan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. 

Ketika ditanya tentang model pengelolaannya, beliau menjelaskan bahwa model yang diimplementasikan pada sekolah ini berpedoman pada prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yakni Partisipatif dan Berkelanjutan.

“Partsipatif artinya bahwa semua warga sekolah harus aktif mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaan”  ungkap Triad. Beliau juga menjelaskan bahwa yang dimaksud warga sekolah adalah peserta didik, tenaga pendidik, tanaga kependidijan, orang tua/wali peserta didik, dan warga sekitarnya. 

Beliau selanjutkan menambahkan bahwa kegiatan tersebut harus harus berkelanjutan. Artinya bahwa program tersebut harus berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. “Jangan kegiatan itu ada karena saya yang memulai disini. Tapi setelah saya pergi, program tersebut tidak berbekas!” imbuhnya.

Ketika ditanya tentang langkah-langkah konkrit apa saja yang telah dilakukan sekolah untuk mewujudkan itu semua, beliau menjelaskan bahwa selama ini pihak sekolah sudah melaksanakan enam langkah pokok, yaitu:

Pertama. Menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah yang berwawasan lingkungan dan diketahui oleh seluruh warga sekolah. Visi, misi, dan tujuan harus secara tertulis menyangkut upaya pelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran/kerusakan lingkungan.

Salah satu implikasi dari penerapan visi, misi, dan tujuan ini adalah adanya alokasi anggaran sekolah yang diperuntukan sarana dan prasarana dan untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan berbasis lingkungan.

Kedua. Mengintegrasikan aspek lingkungan hidup ke dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Setiap guru, baik untuk kelompok mata pelajaran wajib maupun muatan lokal dan pengembangan diri wajib memasukkan unsur lingkungan ke dalam rencana pelaksanaan maupun selama kegiatan pembelajaran.

Integrasi ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan peserta didik terhadap aspek keilmuan lingkungan hidup. Di samping itu, integrasi ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta guru dalam meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan.

Ketiga. Menyelenggarakan kegiatan berbasis lingkungan yang melibatkan tenaga pendidik dan kependidikan, peserta didik, komi-te sekolah, masyarakat sekitar, dan pihak-pihak terkait lainnya seperti institusi pendidikan, Badan Ling-kungan Hidup, Dinas Pendidikan, Unit Pengelolaan Sampah (Bank Sampah), media, dan lain – lain.

 Keempat. Mengembangkan sarana pembelajaran yang ramah lingkungan seperti ruang kelas yang memiliki ventilasi yang baik. Selain itu, kondisi di luar ruang kelas juga harus nyaman dan sehat misalnya dengan menyediakan ruang terbuka hijau, toilet yang bersih, sekolah yang bebas dari polusi dan pencemar, adanya kantin sehat, dan sistem sanitasi yang baik. Keberadaan sarana prasana pendukung seperti sumur resapan, lobang resapan biopori, dan vertical garden akan menjadi nilai lebih.

Kelima. Mengembangkan krea-tivitas dan inovasi dalam mencegah dan mengatasi masalah lingkungan hidup. Kreativitas dan inovasi yang sudah dilaksanakan adalah dalam bentuk pengelolaan limbah dan aquaponik.

Keenam. Warga sekolah dimin-ta secara aktif berpartisipasi dalam mengikuti maupun menyelengga-rakan kegiatan berbasis ling-kungan. Kegiatan ini bisa dalam bentuk aksi bersih-bersih, penanaman, dan pengolahan limbah.

Perlu dicatat bahwa kerja keras dari semua itu akhirnya terbayar sudah tatkala SMP Negeri 8 akhrinya dinobatkan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional. 

“Dengan sarana dan prasarana yang memadai dan didukung  lingkungan hidup yang asri dan berseri, semua warga sekolah akan merasa nyaman dan tentram dalam menjalankan tugas sehari hari mereka di rumah yang ke-duanya. Alhasil, prestasi akan muncul dengan sendirinya!“ ungkap kepala sekolah yang suka berolahraga body building ini dalam mengakhiri sesi wawancara dengan beliau ketika ditanya ten-tang tujuan dan harapan dari semua itu.

Share Post

Tentang

SMP Negeri 8 Surakarta merupakan salah satu SMP Negeri yang ada di Surakarta, yang beralamat di Jalan HOS Cokroaminoto No. 51, Jebres, Kota Surakarta.

Calendar

August 2019
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031