Lembar ‘Self Help’ Penunjang Pembelajaran di Tengah Pandemi
, November 2021
Surakarta – Perubahan proses pembelajaran mewarnai bidang Pendidikan semenjak munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia. Semua Lembaga Pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini hingga tingkat SMA/SMA harus melakukan proses pembelajaran jarak jauh termasuk di SMP Negeri 8 Surakarta. Proses pembelajaran dan pemberian tugas dilaksanakan secara daring, walaupun saat ini mulai diadakan pertemuan tatap muka (PTM) dengan jumlah peserta didik yang terbatas dan tetap mematuhi protokol Kesehatan.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik, pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan kepada peserta didik. Artinya, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi yang tinggi dan ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa keberhasilan pencapaian target belajar. Proses pembelajaran saat ini menghadapi tantangan karena adanya wabah Covid-19. Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seorang individu yang menghambat kelancaran proses belajarnya. Masalah belajar yang dialami oleh siswa berkaitan erat dengan keterampilan belajar. keterampilan belajar adalah suatu keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang siswa untuk dapat sukses dalam menjalani pembelajaran di sekolah (sukses akademik) dengan menguasai materi yang di pelajarinya.
Berkaitan dengan masalah belajar, berbagai tantangan dan perubahan harus dihadapi ketika memasuki era society 5.0 dan era pandemi saat ini. Bidang pendidikan harus mengawali sebagai gerbang utama untuk mempersiapkan SDM unggul, mandiri & berkarakter. Tidak ketinggalan, Layanan BK era Society 5.0 yang mengintegrasikan layanan BK berbasis digital dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di sekolah.
Proses dan kegiatan layanan BK dilakukan secara virtual juga dirasakan oleh peserta didik SMP Negeri 8 Surakarta sejak awal pandemi covid 19 hingga saat ini dengan memanfaatkan berbagai macam platform media sosial. Layana BK yang dapat diintegrasikan secara online menggunakan platform media sosial adalah konseling secara virtual. Konseling secara virtual dapat dilakukan oleh peserta didik dengan membuat kesepakatan dengan Guru BK dapat dilakukan melalui layana chat terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan melalui video call, google meeting ataupun zoom meeting.
Pada kesempatan ini, konselor juga dapat mengembangkan media yang dapat digunakan untuk melakukan layanan sehingga koneli atau peserta didik semakin tertarik. Salah satu media yang digunakan oleh mahasiswa PLP di SMP Surakarta (LIC) adalah melakukan konseling dengan bantuan lembar “Self Help”. Lembar kerja ini merupakan media yang digunakan dalam melakukan konseling guna untuk mempermudah konseli dalam memetakan masalahnya.
Lembar “Self Help” didesain menggunakan aplikasi edit foto seperti corel, canva dan sejenisnya dengan menarik. Konten yang termuat dalam lembar “Self Help” dapat berupa 1) lembar untuk menceritakan masalah 2) faktor yang mempengaruhi 3) solusi yang akan dicoba, 4) tugas atau sesuai dengan kebutuhan dan pendekatan konseling yang digunakan.
Konseling virtual melalui zoom could meeting dengan bantuan Self Help yang dikirimkan dan ditayangkan pada saat konseling virtual. Self Help ini dapat membuat konseli menceritakan masalahnya dengan runtut, baik serta fokus terhadap satu masalah yang akan diselesaikan pada pertemuan konseling yang sat itu dilakukan. Selain itu, dengan peserta didik menuliskan alternatif-alternatif solusi yang mungkin bisa dilakukan, mereka akan lebih ingat dan konsisten dalam melakukan perubahan. “Adanya lembar Self Help itu membuat saya terbantu dalam mengutarakan masalah dan menjadi bisa mengingat apa saja yang telah saya bahas pada saat konsling” kata NSLW yang telah melakukan konseling bersama mahasiswa PLP (LIC)