Sejauh ini, SMP Negeri 8 Surakarta belum dapat memastikan apakah pada tahun ajaran 2021/2022 nanti, para siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran tatap muka ataukah masih lewat daring. Hal itu dikemukakan oleh Kepala SMP Negeri 8 Surakata, Triad Suparman, M.Pd. Demikian pula, meskipun Mendikbud telah mengisyaratkan pembelajaran luring dapat dilaksanakan mulai Juli 2021, namun menurut Triad Suparman, hal itu sangat tergantung pada situasi dan kondisi pandemi Covid-19.
Namun demikian, ujar Triad Suparman, SMP Negeri 8 Surakarta sangat siap menghadapi pilihan situasi seperti itu.
Terkait dengan kondisi tersebut, para guru di SMP Negeri 8 Surakarta telah diarahkan untuk membuat kombinasi antara luring, daring ataukah blended.
“Atau kombinasi luring dan daring,” beber Triad Suparman.
Triad mengatakan, selama pandemi ini, para guru di sekolahnya telah melaksanakan pembelajaran daring dan luring atau kombinasi luring dan daring.
“Sebagian besar kebutuhan pembelajaran daring terpenuhi dengan baik, terhubung dengan baik antara Guru, Siswa dan Orang Tua,” ujar Triad.
Dijelaskan Triada, para guru SMP Negeri 8 Surakarta siap untuk melengkapi perangkat pembelajaran dengan dua kombinasi antara daring dan luring.
Sementara itu, Waka Humas sekaligus Ketua Satgas Covid SMP Negeri 8 Surakarta, Muji Widodo, S.Pd.Fis mengatakan, dengan sistem kombinasi tersebut, bila ada siswa sulit menerima pembelajaran daring, dia akan menggunakan sisem luring, dengan tetap mentaati protokol kesehatan.
“Sesuai SOP, ada surat pernyataan setuju dari orang tua, pihak sekolah menyediakan fasilitas antar jemput dan pengecekan suhu,” ujarnya.